Ringkasan Dari: [SPECIAL] Black, dan Kenapa Gamenya Masih Jadi Seri FPS Terbaik di Era PS2!


» Desain Lebih Memukau, Inilah Roundup Review PS5 dari Para YouTuber Indonesia PROSES PENGEMBANGAN GAMENYA YANG SANGAT SERIUS Menciptakan sebuah game FPS yang solid dan sukses mendapatkan pengakuan dari banyak gamer bukanlah langkah mudah, karena developer Criterion ternyata harus melakukan serangkaian eksperimen serta proses pengembangan yang cukup ambisius untuk game ini.

Jadi sebelum mengembangkan Black, Criterion tidak memiliki pengalaman dalam meracik sebuah game FPS dan sampai harus mengambil inspirasi dari Burnout.

Inspirasi yang mereka ambil adalah konsep gameplay untuk genre spesifik, jadi apa yang bisa diimplementasikan dari Burnout (seperti efek kehancuran lingkungan, kualitas grafis dan sebagainya) akan dibawa ke Black dengan penekanan konsep baru.

Dibalik kontroversi EA dan praktik loot box mereka yang dinilai tertalu berlebihan oleh para gamer, perlu diingat kalau publisher yang satu ini pernah merilis kumpulan seri game fenomenal dari berbagai franchise. Salah satunya adalah genre FPS yang sempat didominasi oleh franchise Crysis, sebelum akhirnya developer Crytek mengalami masalah finansial dan memutuskan untuk menjadi publisher tunggal. Kejayaan game FPS besutan EA juga dirasakan oleh para gamer veteran di era PlayStation 2 lewat Black.

Dikembangkan dan resmi dirilis oleh Criterion Games pada tahun 2005 lalu, Black adalah game shooter yang diakui telah melebihi kualitas kebanyakan game di generasi saat itu. Dedikasi pihak developer dalam memaksimalkan kualitasnya terjawab manis setelah Black sukses mendapatkan segudang review positif dari berbagai media internasional dan juga gamer.

Lalu apa sebenarnya yang membuat Black sangat ikonik dan mendapatkan pengakuan sebagai game FPS terbaik di PS2? Untuk menjawab pertanyaan ini, kami sudah merangkum ulasan singkat mengenai pengembangan gamenya dan juga alasan lain yang mungkin belum kamu ketahui. Jadi daripada penasaran, langsung simak saja rangkumannya di bawah ini.

Baca ini juga :

» 8 Game PS2 Single Player Yang Paling Kece Dan Wajib Kamu Mainkan! » Apex Legends Mobile Dirilis, Ketahui Tips & Trik Mencapai Rank Apex Predator! » Katanya Saingan Tapi Kok Bedanya Jauh Banget Gini! Perbandingan Efootball vs FIFA 22! » Pas Dengar Langsung Tau! 7 Theme Song Game Paling Ikonik Sepanjang Masa! » Desain Lebih Memukau, Inilah Roundup Review PS5 dari Para YouTuber Indonesia

PROSES PENGEMBANGAN GAMENYA YANG SANGAT SERIUS

Menciptakan sebuah game FPS yang solid dan sukses mendapatkan pengakuan dari banyak gamer bukanlah langkah mudah, karena developer Criterion ternyata harus melakukan serangkaian eksperimen serta proses pengembangan yang cukup ambisius untuk game ini. Jadi sebelum mengembangkan Black, Criterion tidak memiliki pengalaman dalam meracik sebuah game FPS dan sampai harus mengambil inspirasi dari Burnout. Inspirasi yang mereka ambil adalah konsep gameplay untuk genre spesifik, jadi apa yang bisa diimplementasikan dari Burnout (seperti efek kehancuran lingkungan, kualitas grafis dan sebagainya) akan dibawa ke Black dengan penekanan konsep baru.

Jadi Criterion tidak hanya ingin menciptakan game FPS generik, namun mereka ingin merealisasikannya menjadi sebuah game shooter yang bisa menjadi perombak genre seperti apa yang Burnout capai untuk genre racing. Mulai dari gameplay dengan handling yang realistis untuk setiap senjata, efek kehancuran lingkungan yang menambah efek dramatis, serta render dan akurasi senjata yang sempurna. Saking kagumnya dengan kualitas gameplay yang ditawarkan, pihak developer bahkan sampai menyebut Black sebagai "Gun-Porn."

Salah satu fitur original lain yang ditawarkan oleh Black adalah penggunaan efek real-time blur saat mengisi peluru. Fitur grafis ini memberikan kualitas depth of field dan perspektif grafis yang terasa lebih imersif. Tambahan detail lainnya yang tidak kalah keren adalah momen mendebarkan saat karakter berada dalam posisi sekarat, dimana layar akan menjadi hitam putih dengan suara yang didominasi detakan jantung. Selain menambah intensitas permainan, berbagai tambahan detail ini juga membuat pengalaman bermain yang imersif.

Fitur Index :

Halaman 2PENEKANAN PADA GAMEPLAY YANG DRAMATIS DAN PENUH AKSI

"ALL GUNS BLAZING" adalah tagline utama yang memang mempresentasikan Black dengan sempurna. Jadi seperti yang sudah kamu ketahui, pihak Criterion berusaha untuk menjadikan Black sebagai game yang dapat merombak genre FPS, dan karena itulah fokus pengembangan gamenya jauh lebih dominan pada sisi gameplay. Kenyataannya, Black bahkan hampir dikembangkan sebagai game FPS murni tanpa plot penggerak yang dominan. Ide untuk menambahkan cerita dan campaign utama kemudian berhasil direalisasikan oleh director Alex Ward menjelang akhir pengembangan gamenya.

Unsur dramatis dalam Black juga berhasil dibangun berkat implementasi kualitas audio yang solid sekaligus revolusioner. Selain mengambil ragam efek suara tembakan dari beberapa film aksi seperti Die Hard, 24, dan True Lies, Black juga mengusung konsep "Choir of Guns" yang memberikan setiap musuh "suara" sendiri. Jadi tidak hanya menekankan pada efek suara senjata, setiap musuh yang menembak dalam game ini juga diberikan perbedaan suara dengan nada rendah, sedang dan tinggi yang sudah disesuaikan dengan beragam situasi. Berkat konsep yang unik ini, Black sukses masuk nominasi Best Audio di BAFTA Video Game Award pada 2006 dan memenangkan Best Art & Sound pada Develop Industry Excellence Awards di tahun yang sama.

Baca ini juga :

» 8 Game PS2 Single Player Yang Paling Kece Dan Wajib Kamu Mainkan! » Apex Legends Mobile Dirilis, Ketahui Tips & Trik Mencapai Rank Apex Predator! » Katanya Saingan Tapi Kok Bedanya Jauh Banget Gini! Perbandingan Efootball vs FIFA 22! » Pas Dengar Langsung Tau! 7 Theme Song Game Paling Ikonik Sepanjang Masa! » Desain Lebih Memukau, Inilah Roundup Review PS5 dari Para YouTuber Indonesia

RESEPSI DAN PENGARUHNYA YANG TINGGI DI BANYAK NEGARA

Setelah pengembangan berakhir dan gamenya resmi dirilis, Black sukses mendapatkan resepsi positif dari kritikus serta gamer pecinta FPS di seluruh dunia. Statistik review dari majalah Famitsu memang tidak begitu tinggi (hanya sekitar 32/40), namun kamu bisa melihat sendiri bagaimana pengaruh Black di era PS2 pada masanya. Bukti jelasnya juga bisa dilihat dari bagaimana sebagian gamer Indonesia yang pernah memainkan PS2 di masa mudanya pasti pernah mendengar atau memainkan Black.

Sebagian dari kamu pasti juga penasaran soal kenapa Black tidak mendapatkan kelanjutan game terbaru, apalagi jika melihat debut gamenya yang sukses dan menjanjikan. Mungkin hanya sedikit gamer yang tahu soal ini, namun pihak Criterion sebenarnya sempat berencana untuk mengembangkan Black 2. Rencana ini akhirnya gagal terealisasi akibat permasalahan dengan Electronic Arts. Karena keterbatasan opsi, sebagian anggota tim yang sempat menangani Black akhirnya mengerjakan suksesor gamenya yang diberi nama Bodycount. Namun sayang, game yang dikembangkan oleh Codemasters ini gagal menjawab ekspektasi fans.

Nah, itulah setidaknya rangkuman singkat mengenai Black dan kenapa gamenya diakui sebagai seri FPS terbaik di PS2. Perlu diingat kalau setiap orang pasti memiliki selera berbeda jika sudah berhubungan dengan mana yang terbaik, namun sepertinya Black adalah game yang berhasil mendapatkan pengakuan secara universal dan lebih baik dibanding para pesaingnya.

(Saat ini website tidak dapat diakses oleh system, tulisan diatas adalah hasil tangkapan website pada tanggal: 25 March 2023)